Abstract:
Latar Belakang: Kurangnya produksi ASI menjadi salah satu penyebab ibu
memutuskan memberikan susu formula pada bayinya. Adanya rasa tidak percaya diri
dan kekhawatiran menyebabkan terhambatnya pengeluaran hormon oksitosin dan
prolaktin sehingga berdampak pada produksi ASI. Padahal ASI merupakan asupan
terbaik untuk bayi baru lahir, karena mengandung nutrisi dan zat antibodi yang cocok
bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi secara optimal. Pengeluaran ASI dapat
dipercepat dengan terapi non farmakologi yaitu melalui pijat oksitosin dan pijat
oketani.
Tujuan penelitian : untuk perbandingan metode pijat oksitosin dan pijat oketani
terhadap pengeluaran ASI pada ibu postpartum di Tempat Praktik Mandiri Bidan Hj
Ida Kabupaten Karawang 2024.
Metode Penelitian : penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimen dengan Two Group
posttest. Sampel ditentukan menggunakan rumus Lemeshow dengan hasil 28. Sampel
dibagi menjadi dua kelompok, masing-masing kelompok 14 ibu post partum. Teknik
sampling menggunakan total sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar
observasi
Hasil Penelitian : Hasil analisis statistik uji Wilcoxon pada kelompok pijat oketani dan
pijat oksitosin terdapat perbedaan yang signifikan pada produksi volume ASI sebelum
dan sesudah terapi dengan nilai p value 0,000 < α (0,05), yang berarti ada pengaruh
pemberian pijat oksitosin terhadap kelancaran ASI pada ibu nifas. Berdasarkan uji
Mann Whitney pada kedua kelompok didapatkan nilai p-value 0,002 < α (0,05) dan
didapatkan selisih rata-rata posttest pijat oketani sebesar 29,56 sedangkan pemberian
pijat oksitosin sebesar 17,83. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis nol (Ho) ditolak
dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.
Kesimpulan: pemberian terapi pijat oketani lebih efektif untuk meningkatkan produksi
ASI dibandingkan terapi pijat oksitosin pada ibu post partum.