Abstract:
Latar Belakang: Tindakan operasi kini telah lama menjadi trend untuk pemecahan
masalah pada suatu penyakit mulai dari operasi ringan, operasi sedang dan operasi
berat. Ketidaksiapan pasien pre-operasi terkadang menjadi masalah untuk
melanjutkan tindakan operasi itu sendiri, dimana pasien tidak bisa bekerjasama
dengan tim medis atau hal lain. Perawat dalam memberikan penjelasan kepada
pasien menggunakan komunikasi yang terapeutik untuk menunjang kepercayaan
pasien.
Tujuan Penelitian: Mengetahui distribusi frekuensi karakteristik responden pada
pasien pre operasi, mengetahui distribusi frekuensi komunikasi terapeutik perawat,
mengetahui distribusi frekuensi tingkat kesiapan pasien pre operasi, dan
menganalisis hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kesiapan
pasien pre operasi.
Metode Penelitian: Penelitian ini bersifat survei analitik kuantitatif dengan
pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sample menggunakan teknik non
probablity sampling dengan total sampling. Sampel penelitian ini adalah seluruh
pasien pre operasi sebanyak 24 responden. Analisis penelitian menggunakan uji Chi
Square dengan nilai kepercayaan 95% atau nilai α = 0,05 untuk menilai hubungan
dari variabel komunikasi terapeutik dan variabel tingkat kesiapan pasien pre
operasi.
Hasil Penelitian: Hasil analisis menunjukan ada sebanyak 13 (54,2%) responden
mengatakan komunikasi terapeutik perawat dengan kategori baik, dan sebanyak 13
(54,2%) responden m
engatakan tingkat kesiapan pada tingkat siap. Selain itu, sebanyak 12 responden
(50%) menyatakan komunikasi terapeutik perawat baik dengan tingkat kesiapan
pada tingkat siap. Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Tingkat
Kesiapan Pasien Pre Operasi dinilai signifikan yang ditandai dengan nilai P Value
= (0,000).
Kesimpulan: H0 ditolak dan Ha diterima, yaitu ada hubungan yang berarti antara
komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kesiapan pasien pre operasi.