Abstract:
Latar Belakang : Kecemasan adalah suatu sinyal yang menyadarkan atau memperingatkan adanya
bahaya yang mengancam dan memungkinkan seseorang mengambil tindakan untuk mengatasi
ancaman. Dampak kecemasan pada keluarga pasien yang terjadi di ruang Intensive Care Unit secara
tidak langsung berdampak pada pengambilan keputusan. Keluarga pasien adalah satu-satunya
pembuat keputusan ketika menghadapi situasi darurat yang harus diberikan perawatan segera.
Dengan berkomunikasi, perawat dapat mendengarkan perasaan keluarga pasien dalam membantu
memecahkan masalah yang dihadapi. Penggunaan komunikasi terapeutik yang kurang maksimal
bagi perawat dapat membuat keluarga semakin cemas dengan keterbatasan informasi tentang
perawatan pasien.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada Hubungan Komunikasi Terapeutik
Perawat ICU Dengan Tingkat Kecemasan Keluarga Di Rumah Sakit Ananda Bekasi.
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif analitik
dengan pendekatan Cross Sectional atau yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel
yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini yaitu keluarga pasien yang berjumlah 62 keluarga pasien.
Setelah dimasukkan ke rumus slovin jumlah sampel penelitian sebanyak 54 keluarga pasien dengan
menggunakan metode non-probability dengan jenis Purposive Sampling.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian menggunakan uji Chi-Square menunjukkan bahwa dari 54
responden, sebanyak 19 responden (100,0%) mengatakan komunikasi terapeutik perawat ICU baik
dan sebagian keluarga pasien mengalami kecemasan ringan sebanyak 21 responden (38,9%) dan
nilai P-Value sebesar 0,000 < nilai α (0,05).
Kesimpulan : Dapat disimpulkan nilai P-Value (0,000) < nilai α (0,05). Hal ini menujukkan bahwa
ada hubungan komunikasi terapeutik perawat ICU dengan tingkat kecemasan keluarga di Rumah
Sakit Ananda Bekasi.