Abstract:
Latar Belakang: Saat terpenting waktu menyusui adalah beberapa hari pertama
setelah melahirkan. Bila seorang ibu dibantu dengan baik pada saat ia mulai
menyusui, kemungkinan ibu tersebut akan berhasul untuk terus menyusui.
Kenyataan dilapangan menunjukkan pengeluaran dab ejeksi ASI yang sedikit
pada hari- hari pertama setelah melahirkan menjadi kendala dalam pemberian
ASI sejak dini. Disebutkan bahwa ibu yang tidak menyusui bayinya pada hari-
hari pertama menyusui disebabkan oleh kecemasan dan ketakutan ibu akan
kurangnya pengeluaran ASI serta kurangnya pengetahuan ibu tentang proses
menyusui. Kecemasan dan ketakutan iby menyebabkan penurunan hormon
oksitosin sehingga ASI tidak dapat keluar segera setelah melahirkan akhirnya
ibu memutuskan untuk memberikan susu formula pada bayinya. Jika ibu tidak
mengetahui cara mengatasi penurunan pengaluaran ASI dimana salah satunya
adalat dengan cara pijat oksitosin.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pijat oksitosin terhadap pengeluaran ASI
ibu nifas hari 1-3 di PMB Bidan Robiyatul Adawiyah.
Metode: Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kuantitatif serta analitik
observasional dan dengan desain cross sectional. Analisis data yang dilakukan
oleh peneliti yaitu dengan menggunakan analisis univariat dan bivariat.
Hasil: Ibu nifas yang sudah dilakukan pijat oksitosin dan mengalami
pengeluaran ASI yang termasuk dalam kategori lancar terdapat 40 (80.0%) orang
ibu nifas, dan yang sudah dilakukan pijat oksitosin tetapi pengeluaran ASI nya
termasuk dalam kategori kurang lancar terdapat 10 (20.0%) orang ibu nifas.
Berdasarkan uji Pearson Chi-Square diketahui bahwa nilai (p = 0,009 ≤α = 0,05).
Rekomendasi: Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengkaji faktor-
faktor apa saja yang mempengaruhi pengeluaran ASI, sehingga penelitian
selanjutnya dapat menemukan variabel independen yang baru.