Abstract:
Pemilihan metoda ekstraksi penting untuk menghasilkam ekstrak dengan jumlah ekstrak dan mutu ekstrak yang maksimal. Oleh karena itu telah dilakukan penelitian tentang perbandingan metode ekstraksi maserasi dan refluks pada penetapan kadar aktivitas antioksidan dan toksisitas pada daun Mangkokan. Daun Mangkokan diekstraksi dengan dua metode yaitu maserasi dan refluks dengan menggunakan etanol. Ekstrak etanol yang dihasilkan dipartisi dengan
menggunakan pelarut heksan, etil asetat, dan air. Hasil ekstrak partisi itu kemudian diuji aktivitas antioksidannya menggunakan metode DPPH dan diuji toksisitasnya dengan metode BSLT. Rendemen ekstraksi dengan metode maserasi selama 24 jam triplo menghasilkan ekstrak etanol 21,63%, sedangkan rendemen ekstraksi dengan metode refluks selama 3 jam triplo menghasilkan ekstrak etanol 12,55%. Aktivitas antioksidan (rata rata IC50) ekstrak maserasi yang terdiri dari : fraksi etil asetat : fraksi heksan : fraksi air = 37,13 bpj : 181,53 bpj: 69,28 bpj. Aktivitas antioksidan (rata rata IC50) ekstrak refluks yang terdiri dari : fraksi etil asetat : fraksi heksan : fraksi air = 58,33 bpj : 222,44 bpj: 78,36 bpj. Aktivitas toksisitas (rata rata LC50) ekstrak dengan metoda maserasi yang terdiri dari : fraksi etil asetat : fraksi heksan : fraksi air = 1644,75 bpj : 5,91 bpj: 58,42 bpj. Aktivitas toksisitas (rata rata LC50) ekstrak refluks yang terdiri dari : fraksi etil asetat : fraksi heksan : fraksi air = 2031,75 bpj : 6,25 bpj: 60,63 bpj. Kesimpulan fraksi heksan dengan metode refluks dan maserasi bersifat memiliki aktivitas toksisitas yang baik dan fraksi etil asetat dari kedua metoda ekstraksi memiliki aktivitas antioksidan yang baik. Penelitian ini menyimpulkan secara statistik bahwa kedua metode yaitu maserasi dan refluks menghasilkan kadar IC50 dan LC50 yang berbeda nyata, dimana metode maserasi menghasilkan ekstrak dengan aktivitas antioksidan dan toksisitas terhadap Artemia salina yang lebih baik daripada metode refluks. Hasil dari kromatogram KG-SM ekstrak etil asetat diperoleh senyawa yang bersifat sitotoksik yaitu Loliode dan Coniferyl alcohol.