Abstract:
Pendahuluan: Setiap bulan wanita usia subur pasti mengalami menstruasi. Saat menstruasi ini, masalah yang dialami banyak wanita adalah rasa nyeri yang hebat. Rasa nyeri saat menstruasi disebut dismenore. Dismenore adalah masalah yang sangat umum terjadi dikalangan wanita muda, adapun gejala yang dirasakan adalah nyeri panggul atau perut bagian bawah yang menjalar ke punggung dan sepanjang paha. Puncak rasa nyeri sering terjadi pada saat perdarahan masih sedikit. Angka kejadian dismenore secara Nasional cukup tinggi sekitar 40-50% sering terjadi pada remaja, namun yang datang berobat ke dokter sangat sedikit, yaitu 1-2% saja. Dismenore yang terjadi pada remaja sering membuat mereka tidak hadir di sekolah dan ketidakhadiran ini menyebabkan proses belajar mengajar terganggu. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah penelitian yaitu belum diketahuinya faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian dismenore pada mahasiswi Kebidanan di STIKes Medistra Indonesia Bekasi
Metode: Penelitian yang dilaksanakan di STIKes Medistra Indonesia ini menggunakan disain crosssectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswi Kebidanan tingkat 1 dan 2 yang terdaftar pada program studi diploma III Kebidanan di STIKes Medistra Indonesia pada tahun 2014. Adapun alasan peneliti tidak menggambil populasi dari tingkat III, dikarenakan pada saat itu, tingkat III sedang melaksankan praktik klinik lapangan. Sampel diambil dengan menggunakan probability sampling dengan teknik Simple Random Sampling. Variabel dependen adalah kejadian dismenore. Sedangkan variabel independen terdiri dari umur menarche, faktor keturunan, konsistensi perdarahan haid, lama haid, olahraga dan stres. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer. Alat pengumpulan data berupa kuesioner sedangkan teknik pengumpulan data dengan cara angket.
Hasil: Hasil penelitian diperoleh dari 179 responden sebanyak 99 orang (55,3%) mengalami dismenore. Kesimpulan dari penelitian ini diperoleh bahwa faktor keturunan, lama haid dan stres berhubungan dengan dismenore. Variabel umur menarche merupakan variabel counfounding. Pada penelitian ini, faktor keturunan merupakan faktor dominan (OR = 5,283) setelah dikontrol variabel lama haid, stres dan umur menarche.
Diskusi; Perlunya olahraga teratur mengingat angka kejadiannya cukup tinggi yaitu dengan memprogramkan kegiatan olahraga rutin. Pelayanan kesehatan reproduksi yang efektif dari pihak institusi guna melakukan identifikasi dismenore yang mengarah ke dalam keadaan patologis, dengan cara melakukan konseling yang efektif dan edukatif dalam rangka Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR).