Abstract:
Latar Belakang: Dismenore merupakan rasa nyeri yang terasa di perut bagian bawah, yang
menjalar kepinggang dan paha. Penatalaksanaan dismenorea primer non farmakologi yang dapat
digunakan yaitu mengonsumsi temulawak. Kandungan temulawak berupa kurkuminoid, minyak
atsiri dan fitokimia berfungsi sebagai analgetik dan mengurangi prostaglandin sebagai hormone
yang menciptakan rasa sakit. kandungan tersebut membuat temulawak memiliki sifat yang dingin
sehingga membuat tubuh rileks dan perlahan dapat menurunkan dan menghilangkan nyeri
menstruasi. Tujuan Penelitian: Mengetahui efektivitas pemberian jamu temulawak terhadap
penurunan dismenorea primer pada siswi kelas xi di smk al-mufti kabupaten subang tahun 2024.
Desain Penelitian: quasy-eksperimen dengan rancangan one grup pretest postest design. Jumlah
sampel 24 orang. Teknik pengambilan sampel cluster sampling, uji normalitas skewness, uji Paired
Sampel T-Test. Hasil Penelitian: Sebelum di berikan jamu temulawak sebagian besar remaja putri
mengalami dismenore primer dalam kategori nyeri sedang sebanyak 14 orang (58,3%), Sesudah
diberikan jamu temulawak sebagian besar remaja putri mengalami dismenorea primer dalam
kategori ringan yaitu sebanyak 22 orang (91,7%). Kesmpulan: Mengkonsusmsi jamu temulawak
efektif terhadap penurunan dismenorea primer pada siswi kelas XI di SMK Al-Mufti Kabupaten
Subang tahun 2024. Dimana hasil uji Paired Sampel T-Test didapatkan nilai t = 4.153 dan p = 0,000,
dimana nilai (p-value = < 0,05), dengan skala penurunan dismenorea primer sebelum dan sesudah
mengkonsumsi jamu temulawak sebesar 1,72.