Abstract:
Infeksi yang menyerang saluran pernapasan, atas maupun bawah, dikenal sebagai
infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). ISPA menular dengan cepat dan dapat dialami oleh
semua usia, terutama anak-anak dan orang tua, ISPA mempengaruhi beberapa organ yaitu
saluran pernapasan dan hidung. Cara untuk menurunkan gejala ISPA tersebut, yaitu dengan
cara farmakologis dan non-farmakologis. Salah satu cara non farmakologis yakni
aromaterapi minyak kayu putih. Aromaterapi minyak kayu putih adalah proses pemberian
intervensi yang diberikan secara langsung ke hidung dan dalam bentuk uap. Tujuannya
untuk dapat membantu mengatasi gangguan pernapasan, karena komponen aktif seperti
memiliki sifat anti-inflamasi dan anti-infektif untuk infeksi paru-paru dan radang paru-
paru, juga membantu meringankan gejala ISPA. Penelitian menggunakan eksperimen semu
(quasy eskperimen) with One Group Pretest-Postest design dengan pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan rancangan Uji T Dependent. Sampel
berjumlah 22 responden anak dengan gejala ISPA. Waktu penelitian pada bulan Mei 2024.
Hasil Penelitian menggunakan uji Wilcoxon. Hasil Uji Wilcoxon menunjukan nilai Sig. (2-
tailed) : 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 artinya terdapat pengaruh aromaterapi minyak kayu
putih terhadap gejala ISPA pada anak. Dapat disimpulkan ada perbedaan signifikan gejala
ISPA sebelum dan sesudah dilakukan pemberian aromaterapi minyak kayu putih pada anak
di Posyandu cinta asih.