Abstract:
Indonesia memiliki berbagai jenis tanaman yang berkhasiat sebagai obat. Salah satunya adalah tanaman Benalu Teh (Scurrula oortiana Dans.). Tanaman ini
mengandung senyawa flavonoid yang berkhasiat sebagai antioksidan. Senyawa
flavonoid yang terkandung di dalam tanaman benalu teh sebagian besar berupa
kuersetin. Kuersetin memiliki beberapa aktivitas biologi yang bermanfaat seperti
antibakteri, antivirus, antiinflamasi, dan antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis kadar kuersetin dalam ekstrak benalu teh dengan menggunakan
metode kromatografi lapis tipis dan Spektrofotometri UV-Vis. Serbuk benalu teh
diekstraksi secara maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96% lalu
dipekatkan menggunakan rotary evaporator dan waterbath. Ekstrak kental yang
diperoleh kemudian dilakukan pengujian skrining fitokimia serta pengujian
parameter spesifik dan non spesifik. Analisis senyawa flavonoid kuersetin
dilakukan menggunakan metode kromatografi lapis tipis dengan fase gerak
campuran kloroform: etil asetat: n-butanol pada perbandingan 5:4:1 dan
menggunakan fase diam Silika Gel GF254. Penetapan kadar flavonoid dilakukan
dengan menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang
428nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman benalu teh mengandung
senyawa flavonoid, alkaloid, steroid, tannin, saponin, fenolik, dan glikosida. Hasil
pengujian parameter telah memenuhi semua syarat yang ditetapkan. Uji
kromatografi lapis tipis diperoleh nilai Rf ekstrak benalu teh sebesar 0,78. Uji
linearitas menunjukkan nilai korelasi (r) = 0,9988 dengan nilai kadar total senyawa
flavonoid sebesar 372,250 mg QE/g ekstrak dan persentase sebesar 37,225%.