Abstract:
Eksfoliasi dilakukan untuk mengangkat sel-sel kulit mati, kotoran, dan kelebihan minyak dari permukaan kulit hingga pori-pori. Penggunaan residu dari ekstrak kulit manggis sebagai eksfoliator alami dengan tujuan merawat atau menjaga kebersihan kulit dari sel kulit mati. Residu kulit manggis memiliki senyawa primer yang dapat dikembangkan menjadi sediaan eksfoliator dalam masker. Penggunaan residu kulit manggis juga dilakukan sebagai upaya menuju green industry. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh formulasi terhadap stabilitas masker dari residu ekstrak kulit manggis. Menggunakan Rancangan Acak Lengkap dua faktor dengan variasi konsentrasi residu (4%, 8%, dan 12%), dilakukan evaluasi karakteristik fisik masker melalui uji organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar, dan stabilitas. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan statistik dengan SPSS. Hasil menunjukkan bahwa variasi konsentrasi residu mempengaruhi pH, daya sebar, homogenitas, organoleptik, dan stabilitas. Masker stick memiliki warna abu muda hingga coklat tua keabuan, tekstur homogen, pH 5,38-6,47, dan daya sebar 5-7 cm. Masker tetap stabil secara fisik setelah 6 siklus pengujian. Uji normalitas dan homogenitas menunjukkan distribusi normal dan data yang homogen (sig) >0,05, sementara uji one way anova menunjukkan pengaruh terhadap nilai pH tidak signifikan (sig) >0,05.