Abstract:
Latar Belakang: Flebitis menjadi masalah utama saat pasien mendapat terapi infus. Selain upaya preventif dilakukan oleh perawat secara klinik, peran pasien untuk terlibat dalam pencegahan febitis sangat penting. Mengingat factor aktivitas mobilitas pasien menjadi salah satu penyebab flebitis. Edukasi perawat pada pasien tentang cara mencegah flebitis secara mandiri menjadi salah satu solusi. Solusi edukasi tersebut lebih profersional bila disampaikan perawat dengan komunikasi terapeutik. Tentunya komunikasi terapeutik layak dipilih sebagai sarana dalam mentransfer pengetahuan preventif sehingga mendorong prilaku implementatif pasien untuk turut serta mencegah flebitis. Pada akhirnya efek terapi dan penyembuhan tercapai optimal tanpa komplikasi. Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui hubungan komunikasi terapeutik dengan pencegahan plebitis pada pasien dewasa rawat inap 2B RS Cibitung Medika. Metode Penelitian: Jenis penelitian bersifat kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Digunakan Metode Probability Sampling dengan tehnik Simple Random Sampling. Didapatkan 138 responden sebagai sampel dari populasi pasien dewasa yang terpasang infus. Pengumpulan data melalui cheklist kuesioner yang dianalisa menggunakan uji Chi-Square. Hasil Penelitian: Dari total responden sejumlah 78 (56,5%) menilai perawat cukup dalam komunikasi terapeutik menghasilkan 72 (52,2%) responden melakukan pencegahan flebitis, dengan nilai p-value (0, 002). Kesimpulan: Adanya hubungan antara komunikasi terapeutik perawat dengan pencegahan flebitis pada pasien dewasa rawat inap RS Cibitung Medika Tahun 2023. Diharapkan keterampilan komunikasi terapeutik perawat ditingkatkan secara efektif dan pasien mendapat ilmu tentang pencegahan flebitis sehingga termotivasi untuk berpartisipasi secara implementatif. Melalui Kerjasama tersebut diharapkan juga mutu pencegahan infeksi nosokominal rumah sakit tercapai.