Abstract:
Latar Belakang: Indonesia menduduki peringkat 115 dari 151 negara dengan angka prevalensi stunting
pada anak tertinggi secara global (WHO, 2021). Stunting merupakan gambaran terhambatnya pertumbuhan
(growth faltering) yang disebabkan akumulasi malnutrisi yang berlangsung lama sejak kehamilan sampai
usia 24 bulan (Kemenkes RI, 2022). Keadaan ini diperburuk oleh tidak terimbangi nya pengejaran
pertumbuhan bagi anak-anak yang sebelumnya stunting (catch up growth) yang memadai. Maka harus
menjadi perhatian khusus dan memerlukan pengetahuan yang cukup untuk orang tu a
Tujuan Penelitian: Menganalisis hubungan karakteristik ibu dengan kejadian stunting pada anak usia 6-
36 bulan Di Wilayah kerja Puskesmas Pengasinan Kota Bekasi.
Metode Penelitian: penelitian ini bersifat observasional analitik kuantitatif dengan pendekatan cross
sectional study yaitu jenis variabel bebas (independen) maupun variabel terikat (dependen) merupakan
rancangan penelitian dengan melakukan pengamatan pada saat bersamaan , dan teknik sampling purposive
sampling yaitu memilih sampel berdasarkan distribusi frekuensi karakteristik responden pasien. Sampel
yang digunakan Ibu yang memiliki balita stunting usia 6-36 bulan diwilayah kerja puskesmas pengasinan
Hasil penelitian: Didapatkan hasil P value antara Usia Ibu (0,000), Tingkat Pendidikan ibu (0,002), Status
Pekerjaan (0,051), Tinggi Badan Ibu (0,002) dan Tingkat pendapatan keluarga (0,001) dengan kejadian
stunting di wilayah kerja Puskesmas Pengasinan Kota Bekasi.
Kesimpulan: Ada hubungan Usia ibu, Tingkat Pendidikan ibu, Tinggi Badan ibu dan tingkat pendapatan
keluarga, Sedangkan Status Pekerjaan Ibu Tidak memiliki hubungan dengan kejadian stunting pada anak
usia 6-36 bulan di wilayah kerja Puskesmas Pengasinan Kota Bekasi.