Abstract:
Latar belakang : Pemerintah Indonesia saat ini berfokus menyelesaikan berbagai masalah
kesehatan, salah satunya masalah gizi yang disebut stunting. Stunting menjadi masalah karena
dikaitkan dengan peningkatan risiko morbiditas dan mortalitas, perkembangan otak yang kurang
optimal yang berujung pada keterbelakangan mental dan motorik. Salah satu dari dampak jangka
panjangnya yaitu pertumbuhan yang terganggu sehingga memiliki konsekuensi fungsional yang
merugikan pada anak, seperti kognitif dan kinerja pendidikan yang buruk, upah yang rendah saat
dewasa, dan kehilangan produktivitas.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan stunting dengan perkembangan
kemampuan kognitif anak balita di wilayah kerja Puskesmas Kalangsari tahun 2023.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan design observasiuonal analtik.
Untuk menguji hubungan antar variabel menggunakan metode cross sectional dengan analisa data
menggunakan Fisher's Exact Test. Populasi pada penelitian ini ibu dan anak balita yang mengalami
stunting di wilayah kerja Puskesmas Kalangsari yang berjumlah 144 orang dengan jumlah sampel
28 orang.
Hasil : Hasil penelitian yang didapatkan dijelaskan bahwa nilai signifikansi hubungan antara
stunting dengan perkembangan kemampuan kognitif adalah p value (0.035) < (0.05), sehingga dapat
diartikan terdapat hubungan stunting dengan perkembangan kemampuan kognitif di wilayah kerja
Puskesmas Kalangsari tahun 2023.