Abstract:
Latar Belakang: Masalah gizi adalah masalah kesehatan nomor 1 di dunia termasuk di
Indonesia (Subarkah dalam Nasution, etal, 2016). Indonesia merupakan negara berkembang
yang masih menghadapi masalah kekurangan gizi yang cukup besar. Pada tahun 2021
Unicef melaporkan bahwa julah penduduk yang mengalami gizi buruk mencapai 767,9
juta orang di dunia. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan pada tahun sebelumnya
yang sebesar 721,7 juta orang. Orang tua sangat berperan penting dalam pemenuhan
gizi karena pada usia ini anak sangat membutuhkan perhatian dan dukungan dari
orang tua untuk mengatasi pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Para orang tua
harus selektif pada apa yang akan dikonsumsi oleh seorang anak. Gangguan pola makan
yang terjadi akibat beberapa sebab prilaku makan, seperti konsumsi makanan yang
kurang sehat atau makanan yang terlalu banyak. Gangguan pola makan bukanlah
kegagalan atau masalah perilaku, tetapi jelas ada beberapa kebiasaan makan yang
menyimpang dalam kehidupan seseorang
Tujuan penelitian: Mengetahui ada atau tidak hubungan antara pengetahuan orang tua
tentang pemberian makan dengan status gizi anak usai pra sekolah (3-6) tahun
Metode Penelitian: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
dengan desain penelitian analitik korelasi dengan pendekatan Cross Sectional. Dengan
variable independen (pengetahuan ibu tentang pemberian makan) dan variable dependen
(status gizi anak usia prasekolah).
Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil analisa uji Chi Square diperoleh nilai P-Value (0,000) < nilai α
0,05 hal ini menunjukan bahwa H0 ditolak.
Kesimpulan: terdapat hubungan antara Tingkat pengetahuan orang tua tentang pemberian makan
dengan status gizi anak usia prasekolah (3-6) tahun di RT57 RW 11 Kecamatan Majalaya