Abstract:
Latar Belakang: Masa remaja adalah tahap awal dari pematangan seksual yang
memungkinkan terjadinya proses reproduksi. Salah satu tanda pubertas adalah terjadinya
menstruasi. Gangguan menstruasi yang paling sering dialami adalah terjadinya dismenore.
Dismenore adalah nyeri yang dirasakan sebelum atau selama menstruasi. Kompres panas
dapat digunakan untuk metode non-farmakologi. Kompres hangat memiliki efek relaksasi
dan vasodilatasi, serta dapat meningkatkan sirkulasi atau aliran darah, mengendurkan otot-
otot rahim, dan menghalangi pelepasan hormon prostaglandin, sehingga dapat mengurangi
nyeri pada wanita dengan dismenore.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui pengaruh, distribusi frekuensi kejadian dismenore
primer dan skala nyeri rata-rata sebelum dan sesudah kompres hangat pada remaja putri
kelas 8 Di SMP Negeri 1 Setu Bekasi Tahun 2023.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan desain
penelitian quasi experimental, dan menggunakan rancangan one group pretest-posttest
design. Subjek penelitian ini adalah remaja putri sejumlah 25 responden yang menderita
dismenore dan memenuhi kriteria penelitian. Analisis data menggunakan uji t paired
sample t test.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata nyeri dismenore
primer sebelum dan sesudah diberikan kompres hangat adalah 2,84 dan 1,64 dengan rerata
penurunan sebesar 1,2. Selain itu juga dari hasil uji t paired sample t test didapatkan hasil
(p-value=0,000), berarti ada pengaruh terapi kompres hangat terhadap penurunan nyeri
dismenore primer.
Kesimpulan: Kompres hangat sangat efektif dalam menurunkan nyeri dismenore primer.
Saran: Diharapkan remaja putri dapat menerapkan terapi non-farmakologi berupa
kompres hangat pada saat mengalami dismenore primer dalam kesehariannya.