Abstract:
Swamedikasi merupakan upaya seseorang menggunakan obat yang dijual bebas
tanpa resep dokter untuk melakukan pengobatan sendiri terhadap penyakit atau
gejala yang dikenali. Seseorang yang melakukan swamedikasi ini perlu diwaspadai
karena kurangnya pengetahuan yang memadai mengenai dosis obat akan berpotensi
menyebabkan efek samping dari obat tersebut. Diare adalah suatu keadaan yang
dikatakan tidak normal atau tidak seperti biasanya yang ditandai dengan adanya
peningkatan volume cair serta frekuensi buang air besar sebanyak tiga kali atau bisa
lebih dalam sehari. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat
pengetahuan masyarakat terhadap tindakan swamedikasi penyakit diare di RW 007
kelurahan Bekasi Jaya. Penelitian ini merupakan penelitian non ekperimental
dengan pendekatan kuantitatif deskriptif analitik. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini dengan menggunakan rancangan cross sectional. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 responden. Hasil menunjukkan bahwa
responden yang memiliki pengetahuan yang baik sebesar 60%, untuk pengetahuan
yang cukup sebesar 30% dan untuk pengetahuan yang kurang sebesar 10%. Hasil
analisis tindakan swamedikasi diare menunjukkan bahwa responden mempunyai
tindakan swamedikasi dengan kategori baik sebesar 64%, untuk responden dengan
kategori cukup sebesar 36%, dan responden dengan kategori kurang 0%. Terdapat
hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap tindakan swamedikasi penyakit
diare dengan nilai signifikansi 0,000 (< 0,050).