Abstract:
Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menyebabkan kematian tertinggi di Indonesia. Pada tahun 2021 angka penderita hipertensi di Kabupaten Bekasi mencapai 658.978 orang. Pasien hipertensi membutuhkan terapi pengobatan jangka panjang untuk mengontrol tekanan darahnya serta terdapat beberapa terapi pengobatan yang perlu disesuaikan dengan kondisi pasien untuk mencegah timbulnya masalah tambahan. Pada praktik pelayanan farmasi klinik apoteker atau farmasis berperanan penting dalam pencapaian terapi obat dan menghindari terjadinya DRPs. DRPs merupakan keadaan terkait dalam terapi pengobatan yang tidak diharapkan yang dialami oleh pasien dan berpotensi atau terbukti dapat mengganggu pencapaian efek terapi obat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kejadian drug related problems (DRPs) pada pengobatan pasien hipertensi di Puskesmas Cikarang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-eksperimental, menggunakan desain penelitian cross sectional dan pengambilan data secara retrospektif dari data rekam medis pasien hipertensi di Puskesmas Cikarang periode Januari – Desember 2022. Sampel penelitian diambil dengan teknik purposive sampling dan yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 41 pasien. Kejadian hipertensi di Puskesmas Cikarang mayoritas dialami oleh perempuan sebanyak 30 pasien dan laki-laki 11 pasien. Dari 41 pasien, ditemukan terdapat 27 pasien yang mengalami kejadian DRPs di Puskesmas Cikarang pada kategori reaksi obat tidak diinginkan sebanyak 23 kasus, dosis terlalu rendah sebanyak 18 kasus, indikasi tidak diobati sebanyak 10 kasus, dosis terlalu tinggi sebanyak 3 kasus, dan pemilihan obat tidak tepat sebanyak 3 kasus.