Abstract:
Mendengarkan music adalah penggunaan music dalam lingkup klinis, pendidikan dan sosial bagi seseorang yang membutuhkan pengobatan, pendidikan atau intervensi pada aspek sosial dan psikologis. (Djohan, 2006). Music bersifat terapeutik artinya dapat menyembuhakn salah satu alasannya karena musik menghasilkan rangsangan ritmis yang kemudian di tangkap melalui organ pendengaran dan di olah dalam system saraf tubuh dan kelenjar otak yang selanjutnya mengorganisasi interpretasi bunyi ke dalam ritme internal pendengarnya. Ritme internal ini mempengaruhi metabolism tubuh manusia sehingga prosesnya berlangsung dengan lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan mendengarkan musik klasik dengan kualitas tidur lansia usia (45-59 tahun) di Kp Harapan Baru rt 001/ rw 003 Cikarang Utara tahun 2021. Jenis penelitian ini menggunakan desain cross sectional, jumlah sampel yang digunakan 35 responden di Kp Harapan Baru rt 001/ rw 003. Teknik sampling yang digunakan adalah proposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi, alat ukur yang digunakan yaitu dengan mengisi kuesioner PSQI dalam bentuk Google Form dan mengisi kuesioner mendengarkan musik klasik dalam bentuk Google Form di Kp Harapan Baru rt 001/ rw 003. Analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat. Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS didapatkan hasil uji statistik Chi Square yaitu diperoleh nilai Asymp Signifikansi (0,000) < nilai α (0,05), berdasarkan hasil output uji statistik Chi Square diperoleh nilai x2 hitung (51.982) > x2 tabel (9,488) hal ini menunjukan bahwa H0 ditolak. Dengan demikian dapat diartikan bahwa “Ada hubungan mendengarkan musik klasik dengan kualitas tidur lansia di Kp Harapan Baru Cikarang Utara”.